Kokain adalah stimulan yang sangat adiktif yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk overdosis dan kematian. Karena tanda-tanda penyalahgunaan kokain mirip dengan gejala masalah kesehatan lainnya, mengetahui apakah seseorang menggunakan kokain bisa jadi sulit.
Jika Anda khawatir anggota keluarga, teman, atau rekan kerja mungkin menggunakan kokain, pelajari tanda-tanda fisik dan perilaku yang harus diwaspadai.
Apa Saja Ciri -ciri Orang yang Mengkonsumsi Kokain?
- Terdapat bedak putih di hidung dan barang-barang milik orang yang Anda curigai.
Kokain biasanya berupa bubuk putih yang dihirup melalui hidung. Carilah residu bedak pada hidung dan wajah tersangka. Bahkan jika dia telah mencuci muka atau membersihkan dirinya sendiri, residu bedak masih dapat ditemukan pada pakaian atau permukaan rumah orang tersebut.
- Periksa barang-barang di bawah tempat tidur atau kursi yang mungkin digunakan sebagai permukaan datar untuk menghirup kokain.
Orang tersebut mungkin mengatakan bahwa bubuk itu adalah gula bubuk, tepung, atau zat lain yang tidak berbahaya. Jika ditemukan lebih dari satu kali, terutama di tempat yang tidak biasa (seperti di permukaan majalah di bawah tempat tidur), bubuk tersebut kemungkinan besar bukan gula bubuk.
- Orang tersebut biasanya banyak mendengus atau pilek.
Kokain sangat mengiritasi sinus dan dapat menyebabkan pilek. Pecandu berat sering mendengus seolah-olah mereka sedang pilek, bahkan jika mereka tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit lain.
- Sering menyentuh atau menggosok hidung adalah tanda lain bahwa orang tersebut mungkin menggunakan kokain.
Penggunaan kokain dalam jangka panjang dapat menyebabkan pengguna mengalami mimisan dan kerusakan hidung bagian dalam.
- Hati-hati dengan mata merah.
Karena merupakan stimulan yang kuat, kokain menyebabkan mata pengguna menjadi merah, seperti halnya jika menggunakan ganja. Perhatikan apakah mata tersangka Anda merah dan berair pada jam-jam ganjil. Kokain mencegah tidur sehingga mata pengguna akan tampak sangat merah di pagi hari.
- Perhatikan apakah pupil orang tersebut melebar.
Kokain menyebabkan pelebaran pupil. Perhatikan apakah pupil mata orang tersebut membesar secara tidak wajar bahkan di ruangan yang terang benderang. Karena pupil yang melebar membuat mata lebih sensitif terhadap cahaya, pengguna kokain mungkin memakai kacamata hitam untuk melindungi mata mereka.
Pupil membesar hanya selama efek kokain. Jadi, tanda-tanda fisik ini biasanya mudah untuk dilewatkan. Ada banyak jenis obat lain yang juga bisa menyebabkan pelebaran pupil. Oleh karena itu, pelebaran pupil yang abnormal bukan merupakan indikasi pasti penggunaan kokain.
- Kokain menyebabkan perasaan euforia.
Pengguna kokain bisa terlihat bersemangat tanpa alasan yang jelas. Bandingkan perilaku orang tersebut saat ini dengan perilaku mereka yang biasa untuk membantu menentukan apakah perilaku yang berbeda disebabkan oleh kokain atau penggunaan narkoba lainnya.
- Pengguna kokain juga mungkin lebih sering tertawa.
- Pengguna juga terkadang menjadi sangat agresif atau impulsif saat mengalami efek kokain. Halusinasi juga bisa terjadi.
- Perilaku hiperaktif hanya terjadi selama efek kokain bertahan, yaitu antara 20 menit hingga 2 jam.
Dengan mengikuti rehabilitasi narkoba, penyalahguna bisa mendapatkan kesempatan pemulihan yang lebih baik. Rehabilitasi narkoba sendiri merupakan proses pemulihan seseorang untuk kembali ke keadaan semula dan menghilangkan efek ketergantungan.
Rehabilitasi Narkoba sendiri meliputi tindakan dalam rangka memulihkan nama baik seseorang, berdasarkan Undang-Undang Presiden Republik Indonesia berhak memberikan grasi dan rehabilitasi.
Untuk Rehabilitasi Narkoba bisa langsung mengunjungi Rehabilitasi Narkoba gratis di Jakarta untuk program pemulihan. Rehabilitasi Narkoba di Bogor dengan pelayanan dengan fasilitas premium, serta Rehabilitasi Narkoba di dekat Depok dengan program yang terpercaya dan bersertifikat. Jika Anda sedang mencari program rehabilitasi narkoba di Bekasi, tidak perlu jauh-jauh ke Ashefa saja!